Nyantai ah...

Nyantai ah...
Depan kantor Pemerintah Malaysia 'Putra Jaya" Kuala Lumpur"

27 Agustus 2009

Makna Hidup?


Ulama besar, Al Ghazali, pernah berkata bahwa pemahaman hidup yang dangkal adalah sebuah tindak ‘kriminal’ yang keji. Disebut demikian karena pemahaman yang dangkal ini akan membawa kepada ketersesatan dari jalan menuju akhirat yang bahagia. Semisal, jika seseorang memandang hidup dengan dangkal, boleh jadi ia akan menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta, tidak memperdulikan apakah itu halal ataukah haram.1. Hidup ini kesemuanya adalah ujian dari AllohHidup adalah untuk menguji apakah seorang manusia bersyukur atau kufur/tidak bersyukur kepada Alloh.Ujian dalam hidup kita bukan saja kesulitan ataupun musibah, namun juga berupa nikmat atau kemudahan dari Alloh, seperti keluarga, suami, istri, anak-anak, harta, kekuasaan, pangkat, dsb.2. Kehidupan dunia ini lebih rendah dibandingkan kehidupan akhirat.3. Kehidupan dunia ini hanya sementaraBoleh jadi saat ini kita dalam kondisi sehat wal ‘afiat, gagah, cantik, kulit mulus, dll. Tapi ada saatnya ketika kita kemudian menjadi tua, keriput, lemah, pikun, dan akhirnya dipanggil ke sisi Alloh.4. Kehidupan ini adalah ladang amal untuk kesuksesan akhiratAli bin Abi Thalib ra. Berkata bahwa sesungguhnya hari ini adalah hari untuk beramal bukan untuk hisab (perhitungan) dan esok (akhirat) adalah hari perhitungan bukan untuk beramal. Ketika seseorang meninggal dunia maka terputuslah semua amal perbuatannya dan ia tinggal menunggu masa untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya di dunia. Bekal kita adalah ibadah kepada Alloh. Ibadah bukan sekedar sholat atau zakat, tetapi segala aktivitas hidup kita akan bernilai ibadah jika diniatkan karena Alloh.

16 Agustus 2009

INGIN MASUK SORGA ALLAH SWT???


Ingin masuk sorga?
Ingin menemani Nabi di Sorga?
Jawabnya:
* Santuni anak-anak yatim
* Kasihanilah anak-anak yatim
Untuk menyantuni anak yatim,
* tdk hrs memiliki harta yang berlimpah
* Cukup memungut anak yatim, memberi makan dengan makanan sehari-hari,
* memberi minum dengan minuman yang biasa diminumnya
* Mengasihi mereka , akan masuk sorga.

Sorga adalah derajat yang akan diraih orang2 yang menyantuni anak yatim.
Masuk sorga adalah kesuksesan paling tinggi yang diraih oleh org 2yang beriman.

Siapa anak yatim itu?
Anak yatim adalah
* anak yang dikejutkan kematian ayahnya sebelum merasakan manisnya kasih sayang.
* Anak yang kehilangan sosok yang mencarikan nafkah sebelum mereka mengerti apa itu pekerjaan.

13 Agustus 2009

Karakteristik Kemuliaan Hamba yang Beriman

Karakteristik Kemuliaan Hamba Beriman
Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, berbagai macam cara yang ditempuh oleh manusia untuk mencari sesuatu yang dapat melegahkan jiwanya, mencari kemuliaan di tengah-tengah manusia. Ketika kebutuhan jiwa terpenuhi, perasaan bahagiapun tersegarkan. Namun kadang kala kebanyakan orang melupakan hakikat dan karakteristik kemuliaan yang sebenarnya yang Allah SWT gambarkan di dalam Al-Quran.
di dalam Al-Quran, ada beberapa karakter :
1. Orang-orang yang mulia yaitu mereka berjalan di muka bumi dengan rendah hati, tak dibuat-buat, tak pamer, tak sombong, tak memalingkan pipi dan tak tergesa-gesa. Karena berjalannya manusia sebagaimana halnya seluruh gerakan, adalah ungkapan dari kepribadian, dan perasaan-perasaan yang ada dalam dirinya. Sehingga jiwa yang tenang, lurus, serius dan mempunyai tujuan, akan menampilkan sifat-sifat ini dalam cara berjalan orang tersebut. Al-Quran menggambarkan:
الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا
"Yaitu orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati"
Maksud ayat ini sebagaimana penjelasan ustadz Sayid Qutb: "Bukanlah makna kalimat ini adalah bahwa mereka berjalan dengan gontai, kepala tertunduk, lemah dan lesuh, seperti dipahami sebagian orang yang ingin menampilkan ketakwan dan kesholihah. Rosulullah sendiri jika berjalan maka beliau berjalan dengan tegap. Beliau adalah orang yang paling cepat berjalan, paling baik jalannya, dan paling tenang."
Abu Hurairoh berkata: "Saya tak melihat sesuatu yang lebih indah dari Rosulullah, seakan-akan matahari berjalan di wajah beliau. Saya tidak melihat orang yang lebih cepat jalannya dari Rosulullah, seakan-akan bemi tertekuk bagi beliau. Sehingga ketika kami berusaha mengejar ritme berjalan beliau, kami melakukannya dengan cukup sulit. Padahal beliau berjalan dengan tenang tanpa kesulitan."
2. Mereka adalah orang-orang yang tersibukkan malam-malam mereka dengan sujud kepada Zat yang Maha Mulia. Mereka terjaga di tengah malam ketika manusia tidur. Mereka sujud dan berdiri mengerahkan hati mereka ke Arsy Ar-Rahman yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
Allah SWT berfirman:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا ( الإسراء: 79 )
"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang mulia".
Orang-orang yang mulia tak pernah mengharapkan kemuliaan dari manusia, karena sumber kemuliaan adalah dari Allah semata.
3. Kesederhanaan dan keseimbangan dalam kehidupan mereka. Hal ini diungkapkan oleh Al-Quran sebagaimana firman Allah:
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا (الفرقان: 67 )
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian."
Ini adalah sifat islam yang diwujudkan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Juga menjadi arah pendidikan dan hukum islam yang dibangun atas dasar keseimbangan dan keadilan.
Seorang muslim tidaklah bebas mutlak dalam menginfakkan dan membelanjakan harta pribadinya sekehendak hatinya seperti yang terdapat dalam system kapitalis, dan pada bangsa-bangsa yang hidupnya tak diatur oleh hukum ilahi da
lam semua bidang. Namun penggunaan uang itu terikat dengan aturan menyeimbangkan antara dua perkara yaitu antara sikap berlebihan dalam menginfakkan dan terlalu menahan. Karena sikap berlebihan atau terlalu menahan harta menghasilkan ketidak seimbangan di tengah masyarakat dan bidang ekonomi. Menahan harta menimbulkan masalah-masalah, demikian juga melepaskannya tanpa kendali. Padahal harta itu adalah alat sosial untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan sosial.Sementara Islam mengatur segi kehidupan ini dengan memulainya dari jiwa individu. Sehingga, menjadikan keseimbangan itu sebagai satu karakter dari karakter-karakter keimanan. Allah berfirman:
وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
"… dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (Al-Furqon: 67)
4. Orang-orang yang mulia senantiasa menjaga kemurnian tauhid di dalam dadanya, menjaga kehormatan orang lain dan menjaga dirinya dari perbuatan dosa-dosa besar. Hal ini digambarkan oleh Allah dalam firmannya:
وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)". (Al-Furqon:
5. Mentauhidkan Allah adalah pondasi akidah islamiyah. Menghindarkan diri dari menganiyaya orang lain, membunuh manusia tanpa hak adalah persimpangan jalan antara kehidupan sosial yang tenang yang padanya kehidupan manusia dihormati dan dihargai dengan kehidupan hutan yang padanya seorang tak merasa aman terhadapan nyawanya. Adapun mencegah diri dari perbuatan zina merupakan persimpangan jalan antara kehidupan yang bersih yang padanya manusia merasakan peningkatan dirinya dari perasaan hewani yang hitam pekat.
Karena ketiga sifat ini menjadi persimpangan jalan antara kehidupan yang pantas bagi manusia yang mulia di mata Allah dengan kehidupan yang murah dan rendah hingga ke tingkatan hewan. Maka Allah menyebutnya dalam karakter-karakter para hamba Allah. Mereka adalah makhluk yang paling mulia di sisi Allah.
Diantara karakter kemuliaan yang digambarkan Al-Quran terhadap hamba beriman adalah: Mereka tidak memberi kesaksian palsu maupun ucapan dusta dan tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak berfaedah. Karena orang yang beriman mempunyai urusan tersendiri yang menyibukkannya dari kelalaian, hura-hura dan berbicara kosong. Orang-orang beriman tak memiliki waktu kosong untuk bermain-main yang tak berarti, karena ia disibukkan dengan tuntutan keimanannya, dakwahnya dan beban-beban tugasnya yang ia tanggung. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (Al-Furqon: 72)
Orang-orang yang mulia juga adalah orang-orang yang segera sadar ketika diingatkan dan mudah mengambil pelajaran jika diberi nasehat, terbuka hatinya untuk menerima ayat-ayat Allah yang mereka terima dengan pemahaman dan mengambil pelajaran. Sehingga, mereka mengimaninya dengan keimanan yang penuh dengan kesadaran, bukan fanatisme buta dan tidak menenggelamkan wajah! Jika mereka bersemangat membela aqidah mereka, membela agama mereka, membela saudara seiman mereka, maka hal itu mereka lakukan dengan sikap semangat seorang yang mengetahui, penuh kesadaran dan hati terbuka.Allah berfirman:
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا
"Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat- ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli dan buta." 9Al-Furqon:73)
Karakteristik yang terakhir digambar oleh Al-Quran melalui firman Allah:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا (74)
"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqon: 74)
Ini adalah perasaan fitrah keimanan yang mendalam. Perasaan senang untuk menambah bilangan orang-orang yang berjalan di jalan Allah. Tidak cukup kesholihahan adalah milik pribadi, orang-orang yang beriman juga selalu menyenandungkan doa-doa untuk menambah jumlah orang-orang menyembah Allah. Dan yang pertama adalah keturunan dan pasangan mereka . Karena mereka itu adalah orang-orang yang terdekat dengan mereka, mereka itu adalah amanah yang paling pertama yang akan ditanyakan kepada mereka.
Mereka juga berkeinginan agar orang-orang beriman merasakan bahwa ia menjadi teladan bagi kebaikan, dan dijadikan contoh oleh orang-orang yang ingin menuju Allah. Dalam hal ini, tidak ada indikasi kesombongan atau merasa hebat karena suluruh rombongan berada dalam perjalanan menuju Allah. Itulah hamba-hamba Allah yang maha penyayang, yang akan mendapat kemuliaan sesungguhnya berupa surga di sisi Allah.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحيمُ.

02 Agustus 2009

Cara mudah jadi guru kreatif


(Refleksi Pelatihan Guru kreatif di Pangkalan Kerinci, Riau 3 Mei 2009)
Seorang guru di kelas saat bertugas membelajarkan siswa nya terkadang mempunyai berbagai macam kendala dan dilema. Keduanya bisa datang dari dalam guru itu pribadi, seperti masalah rumah tangga, keuangan sampai masalah pribadi atau datang dari sekolah tempat ia bekerja. Jika masalah datang dari sekolah tempat guru bekerja maka bisa ditebak masalah yang hadir antara lain, kurangnya sarana atau sumber belajar, teman kerja atau atasan yang tidak mendukung bahkan menjatuhkan, kurikulum yang terlalu banyak, siswa yang tidak ada motivasi belajarnya dan banyak masalah lain yang membuat guru tidak maksimal dalam mengajar.
Namun jika kita menggunakan kaca mata siswa dalam menilai proses belajar mengajar, maka akan kita dapatkan perspektif yang menarik. Buat mereka ternyata apa yang menjadi masalah buat guru bukan masalah buat mereka. Misalnya terlepas dari ketiadaan bahan atau alat belajar mengajar atau apapun masalah yang gurunya alami dan rasakan, siswa lebih memilih untuk melihat gurunya ramah dan membuat mereka merasa diterima. Berat sekali bukan?
Tantangan kita sebagai pendidik ternyata sangat berat tapi juga bisa menjadi sangat sederhana. Cukup menampilkan diri kita yang gampang tersenyum, peduli, perhatian, mau melontarkan lelucon sesekali dan yang penting menguasai bidang pengajaran kita maka cukuplah kita sebagai guru bagi siswa dan siswi kita. Dimata siswa kita adalah guru yang segalanya walaupun ada internet, games pembelajaran, sampai DVD pembelajaran sebagai alternatif sumber pengetahuan.
Kesimpulan itulah yang saya dapatkan saat menjadi fasilitator pelatihan menjadi guru kreatif di Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau. Selama setengah hari saya bertemu dengan banyak guru hebat yang mengikuti pelatihan dengan penuh semangat dan dedikasi. Selama pelatihan berlangsung dengan cermat dan tekun saya mendengarkan mereka berpresentasi, berdiskusi, bermain, mengeluarkan ide-ide hebat sampai bersama menyanyi lagu yang membuat kita tambah bersemangat dalam berkarya dan berprofesi sebagai guru.
Para peserta yang datang sangat beragam dari guru SD, SMP, SMU, STM sampai konsultan pendidikan bahasa asing untuk karyawan. Kehadiran saya memang untuk berbagi sambil menyemangati memgenai apa yang dimaksud dengan menjadi guru kreatif, dan jalan apa yang ditempuh untuk mencapainya. Mengingat tidak mudahnya dan banyaknya hal yang merintangi. Tetapi dibalik itu semua dengan memilih untuk menjadi guru yang kreatif berarti kita dengan segala daya menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran, dan menggunakan kacamata atau perspektif mereka dalam melihat atau menilai seorang guru.
Lewat diskusi dan acara berbagi yang mengasyikkan akhirnya semua yang hadir dalam pelatihan menyetujui bahwa profil guru yang baik dan kreatif dalam perspektif siswa adalah;
Yang suka memberi inspirasi, dan tidak pernah membiarkan siswa mencapai dibawah hal yang semestinya bisa dan mampu dilakukannya
Membuat siswa merasa dirinya penting dan diterima.
Siswa merasa guru mengenalnya sebagai pribadi
Selalu ingin yang terbaik dari siswa
Punya selera humor
Menguasai bidang yang menjadi bidang pengajarannya dan selalu ingin meningkatkan pengetahuan mengenai hal yang menjadi mata pelajaran yang diembannya dan mengajarkannya dengan menarik.
Selalu mau mendorong siswa untuk mau menjawab diluar jawaban yang ada dibuku teks
Mengajarkan hal yang baru
Mendengarkan ide-ide siswa
Percaya diri
Seperti biasa disetiap pelatihan yang saya bawakan, banyak ide serta tips yang praktis yang bisa langsung dipraktekkan dikelas oleh guru-guru yang hadir. Dengan demikian sepulangnya dari pelatihan atau seminar, ada hal yang langsung bisa dipraktekkan bersama siswa dan guru pun menjadi lebih percaya diri dan yakin bahwa berubah menuju arah yang lebih baik tidak sulit yang dibayangkan.

01 Agustus 2009

12 Langkah Pelaksanaan Wali Kelas

1. Mengetahui tugas pokoknya :
a. mewakili orang tua dan Kepala Sekolah dalam lingkungan kelasnya
b. meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
c. membantu pengembangan kecerdasan
d. membantu pengembangan ketrampilan
e. mempertinggi budi pekerti dan memperkuat kepribadian
2. Mengetahui jumlah anak didik
3. Mengetahui nama-nama anak didik
4. Mengetahui identitas anak didik, antara lain dengan jalan memanggil seorang demi seorang anak didiknya untuk menyelesaikan isi kartu pribadi dengan keadaan yang sebenarnya
5. Mengetahui kehadiran setiap hari di kelas
6. Mengetahui masalah-masalah anak didik (masalah : pelajaran, ekonomi, sosial dan lain-lain)
7. Mengadakan penilaian: krelakuan dan kerajinan
8. Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah
9. Memperhatikan buku rapor, kenaikan kelas dan ujian akhir
10. Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik
11. Membina suasana kekeluargaan
12. Melaporkan kepada Kepala Sekolah